Pokok keimanan itu adalah TAUHD sementara perusaknya yang paling berat adalah syirik.
Allah ﷻ berfirman:
Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuri imannya dengan kezaliman, mereka itulah orang-orang yang diberikan keamanan dan mereka pula yang diberi petunjuk.
(QS. al-An’aam: 82)
Hadits qudsi, Allah ﷻ berfiman:
Aku adalah Dzat yang paling tidak membutuhkan sekutu. Barangsiapa yang melakukan suatu amalan seraya mempersekutukan Aku dengan selain-Ku maka Aku tinggalkan dia bersama syiriknya itu.
(HR. Muslim)
Seorang Muslim hanya memperhitungkan ridha atau murka Allah SWT semata.
Ia akan tetap gigih menjalankan perintah Allah SWT sekalipun banyak orang membenci perbuatannya.
Sebaliknya, ia tak akan mengerjakan amal yang dibenci Allah SWT sekalipun banyak orang memuja-muja perbuatan tersebut. Muslim seperti inilah yang akan mendapatkan limpahan ridha Allah SWT.
Firman Allah ﷻ
يَحْلِفُونَ بِٱللَّهِ لَكُمْ لِيُرْضُوكُمْ وَٱللَّهُ وَرَسُولُهُۥٓ أَحَقُّ أَن يُرْضُوهُ إِن كَانُوا۟ مُؤْمِنِينَ
Mereka bersumpah kepada kamu dengan (nama) Allah untuk mencari keridhaanmu, padahal Allah dan Rasul-Nya itulah yang lebih patut mereka cari keridhaannya jika mereka adalah orang-orang yang mukmin.
QS. At-Taubah: 62
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu, bahwa Rasulullah ﷺ bersabda: “Setiap umatku pasti masuk surga, kecuali yang tidak mau.” Para Sahabat bertanya, “Siapa yang tidak mau, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Siapa yang taat kepadaku pasti masuk surga, dan siapa yang durhaka kepadaku pasti dia tidak mau.”
HR. Bukhari dan Ahmad
Positive life comes from positive minds