TR Jati Diri Bangsa (TRIAL) Logo
    • Pencarian Lanjutan
  • Tamu
    • Login
    • Daftar
    • Mode malam
Adhisaputra Cover Image
User Image
Drag to reposition cover
Adhisaputra Profile Picture
Adhisaputra
  • Linimasa
  • Grup
  • Suka
  • Mengikuti
  • pengikut
  • Foto
  • Video
Adhisaputra profile picture
Adhisaputra
4 w - Menerjemahkan

Kaidah dalam memahami sifat-Sifat Allah (bagian 3)
________________________
Adhi saputra, ST, MT, Lc

Salah satu kaidah dalam memahami sifat-sifat Allah ﷻ sebagaimana yang dirinci pada bagian sebelumnya adalah sifat Allah ﷻ ditetapkan dengan cara istbat dan nafi, yaitu Allah ﷻ menetapkan sifat atas diri-Nya dan juga Allah menafikan sifat atas diri-Nya. Penafian sifat atas Allah ﷻ yang terdapat dalam suatu ayat, adalah sebagai penyempurna sifat yang Allah ﷻ tetapkan dalam ayat tersebut dan berlawan dari dari sifat yang dinafikan tersebut.

Sebagaimana Allah ﷻ berfirman :

اَللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۚ اَلْحَيُّ الْقَيُّوْمُ ەۚ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَّلَا نَوْمٌۗ

Allah tiada illah yang berhak diibadahi selain Dia, yang hidup terus menerus mengurus (Makhluk-Nya), Tidak mengantuk dan tidak tidur (Al-Baqarah:255)

Pada ayat ini Allah ﷻ tetapkan sifat hidup (الحياة) dan Allah ﷻ nafikan sifat kematian (الموت), mengatuk (سنة) ataupun tidur (نوم).

Namun bagaimana jika dalam suatu ayat hanya terdapat sifat yang Allah ﷻ nafikan tanpa ada penetapan sifat yang bertentangan dengan sifat yang dinafikan tersebut ?

Terkadang Allah ﷻ menafikan suatu sifat tanpa menetapkan sifat yang berlawanan dengan sifat tersebut dalam suatu ayat. Seperti Allah ﷻ dalam surat Al-Kahfi:49

وَلَا يَظْلِمُ رَبُّكَ اَحَدًا
Dan Tuhanmu tidak menzalimi seorang jua pun.

Pada ayat ini Allah ﷻ menafikan sifat zholim pada dirinya dan dalam ayat ini juga tidak terdapat penetapan (إثبات ) sifat yang bertentangan dengan sifat zholim tersebut, lantas apakah dengan ini kita mengatakan Allah ﷻ menafikan sifat zholim semata ? atau dengan menafikan sifat zholim berarti menetapkan sifat Adil bagi Allahﷻ?

Tentu saja jawaban yang tepat adalah menetapkan sifat Adil bagi Allahﷻ. Maka dari itu, sebagai pemahaman yang tepat adalah jika Allah ﷻ menafikan suatu sifat atas diri-nya dalam suatu ayat adalah menetapkan sifat yang bertentangan dari yang dinafikan tersebut bagi Allah ﷻ walau Allah tidak menetapkannya dalam ayat tersebut atau pada ayat lain.

Sebagai perumpamaan, misal kita mengatakan pada seseorang tentang seorang laki-laki yang lemah dan tidak berdaya, kemudian kita katakan bahwa laki-laki tersebut tidak men-zholimi siapapun karena lemah dan tidak berdayaannya tadi, lantas apakah kita ingin memuji dan menetapkan sifat adil pada laki-laki tersebut ? tentu jawabannya adalah belum tentu laki-laki tersebut bersifat adil. Laki-laki tersebut tidak men-zholimi orang lain bisa karena lemah, bisa karena adil atau bisa karena yang lain.

Hal ini sangat berbeda dengan sifat Allahﷻ. Allah ﷻ tidak men-zholimi orang lain adalah karena sifat keadilan bagi Allahﷻ, bukan karena Allah ﷻ tidak mampu berbuat zholim. Allah ﷻ mampu berbuat sekehendak-Nya tanpa ada yang dapat menghentikan dan mencegahnya. Namun Allah ﷻ memiliki sifat yang sempurna, yaitu sifat Adil dengan keadilan yang sempurna.
Hal ini juga sebagaimana yang Allah katakan melalui lisan Rasulullah ﷺ dalam hadist Qudsi :

يا عبادي إني حرمت الظلم على على نفسي وجعلته بينكم محرما(1)
Wahai hambaku, sesungguhnya Aku telah mengharamkan sifat zholim atas diri-Ku, dan Aku telah menjadikan kezholiman tersebut sesuatu yang diharamkan diantara kalian.

Maka dengan demikian, jika kita mendapatkan Allah ﷻ menafikan suatu sifat atas diri-Nya dalam suatu ayat (walau tanpa menetapkan sifat yang berlawanan dengan sifat yang dinafikan) maka sifat yang dinafikan tersebut bermakna penetapan sifat yang sempurna terhadap sifat yang bertentangan dengan sifat yang dinafikan tersebut, dan bukanlah bermakna penafian sifat tersebut semata.
Contoh lain Allah ﷻ berfirman:

وَمَا رَبُّكَ بِغَافِلٍ عَمَّا تَعْمَلُوْنَ
Dan Tuhanmu tidak lengah terhadap apa yang kamu kerjakan (An-Naml:93)

Pada ayat ini Allah ﷻ menafikan sifat lengah dan lalai atas dirinya, dan secara otomatis menetapkan sifat ilmu dan pengetahuan yang sempurna atas diri-Nya.

Demikian juga Allah ﷻ berfirman :
وَلَقَدْ خَلَقْنَا السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا فِيْ سِتَّةِ اَيَّامٍۖ وَّمَا مَسَّنَا مِنْ لُّغُوْبٍ
Dan sungguh, Kami telah menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya dalam enam masa, dan Kami tidak merasa letih sedikit pun (Qaf:38)

Pada ayat ini Allah ﷻ menafikan sifat lelah dan letih atas diri-Nya, maka secara otomatis Allah ﷻ menetapkan sifat kuat dan keperkasaan yang sempurna bagi diri-Nya.

Demikianlah kita menetapkan sifat bagi Allah ﷻ :
أن النفي المحض ليس كمالا حتى يكون متضمنا للاثبات
Sesungguhnya menafiakan (suatu sifat) semata bukanlah merupakan sifat yang sempurna sampai menetapkan sifat yang bertentangan dengan sifat yang dinafikan tersebut (maka ini merupakan sifat yang sempurna).
والله أعلم.
_______________
(1) Hadist Riwayat Muslim (25770

Referensi ;
Aqidah Tadmuriyyah (Syaikhul Islam ibnu Taimiyyah).

Taqrib Tadmuriyyah (Syaikh Muhammad bin Sholeh Utsaimin).

Syarah Aqidah Tadmuriyyah (Syaikh Muhammad bin Sholeh Utsaimin).

Suka
Komentar
Bagikan
Adhisaputra profile picture
Adhisaputra
4 w - Menerjemahkan

*Kaidah Dalam Memahami Sifat-sifat Allah (bagian 2 )*
_________________________
Adhi saputra, ST, MT, Lc

Kaidah 1: Allah ﷻ disifati dengan cara Istbat (Penetapan suatu sifat pada Allah ﷻ ) dan Nafi (Pengingkaran atas suatu sifat pada Allah)

Allah ﷻ banyak menetapkan sifat-sifat atas diri-Nya yang disampaikan pada banyak ayat-ayat dalam Al-Quran dan melalui lisan nabi-Nya yang shohih. Untuk itu maka wajib bagi kita sebagai hamba menetapkan sifat-sifat yang telah ditetapkan Allah ﷻ tersebut, karena Allah yang paling mengetahui tentang diri-Nya sedangkan hamba hanya menunggu kabar dari-Nya. Untuk itu wajib kita menetapkan semua sifat Allah ﷻ tersebut tanpa ada tahrif (memalingkan makna), Ta’thil (menolak), Takyif (menanyakan bagaimana) dan Tamtsil (menyamakan dengan makhluk).

Selain menetapkan, juga kita wajib menafikan semua sifat yang Allah sendiri menafikan sifat tersebut atas diri-Nya, baik penafian sifat yang terdapat dalam Al-Quran ataupun dalam hadist Rasulullah ﷺ. Karena penafian sifat yang bertentangan dengan sifat yang ditetapkan merupakan petunjuk atas kesempurnaan sifat yang ditetapkan tersebut.

Sesungguhnya Allah ﷻ telah mengumpulkan permasalahan penetapan dan penafian sifat ini dalam banyak ayat, seperti Allah ﷻ berfirman:
لَيْسَ كَمِثْلِهٖ شَيْءٌ ۚوَهُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ
Tiada suatupun yang serupa dengan-Nya (Allah), Dia maha mendengar lagi maha melihat. (Asy-syura: 11)

Pada ayat ini Allah ﷻ menafikan sifat penyerupaan hamba pada diri-Nya dan menetapkan sifat mendengar dan melihat pada diri-Nya.

Penetapan dan penafian sifat ini Allah ﷻ gabungkan dalam penyebutan sifatnya, karena tidaklah dapat dicapai suatu kesempurnaan sifat yang sempurna kecuali dengan menafikan sifat yang bertentangan dengan sifat yang sempurna tersebut.

Pada surat Asy-syura diatas Allah ﷻ menetapkan sifat mendengar dan melihat pada diri-nya, dan sedangkan makhluk juga memiliki sifat mendengar dan melihat. Untuk menetapkan sifat mendengar dan melihat yang sempurna bagi Allah ﷻ maka Allah ﷻ nafikan adanya kesamaan Allah ﷻ dengan makhluk sebagaimana firman-Nya : لَيْسَ كَمِثْلِهٖ شَيْءٌ

Maka dari sini kita dapat fahami bahwa sifat mendengar dan melihat bagi Allah ﷻ adalah sifat mendengar dan melihat yang sempurna, berbeda dengan sifat mendengar dan melihat pada makhluk yang memiliki keterbatasan dan kekurangan, walaupun sama dalam penyebutan, namun berbeda pada hakikat. Karena Allah ﷻ tidak sama dengan makhluk-Nya, dan Allah ﷻ memiliki sifat yang sempurna sebagaimana Allah ﷻ berfirman :
وَللهِ المثَلُ الأَعْلى
Dan Allah memiliki sifat yang maha tinggi (An-nahl ; 6

Setiap sifat yang Allah ﷻ tetapkan pada dirinya adalah merupakan sifat yang sempurna dan mencakup sifat fi’liyyah Allah ﷻ dan sifat zatiyyah Allah ﷻ yang kekal abadi, sedangkan sifat yang Allah ﷻ nafikan atas dirinya merupakan sifat yang memiliki kekurangan dan kelemahan. Sifat yang sempurna hanyalah milik Allah ﷻ, sedangkan sifat yang memiliki kekurangan dan kelemahan adalah milik makhluk.

Diantara sifat-sifat yang telah Allah ﷻ tetapkan terhadap diri-Nya adalah sifat hidup (الحياة), Ilmu (العلم), qudrah (القدرة), Mendengar (السمع), Melihat (البصر), Berkehendak (الإرادة), Berbicara (الكلام), ‘Izzah (العزة), Hikmah (الحكمة), Maghfirah (المغفرة), Arrahmah (الرحمة) dan sifat-sifat yang lainnya.

Sifat-sifat yang Allah ﷻ jelaskan dan tetapkan atas dirinya merupakan sifat yang sempurna diatas kesempurnaan. Sebagai contoh sifat hidup (الحياة). Allah ﷻ mensifati diri-nya dengan sifat hidup yang berarti ini merupakan sifat Hidup yang sempurna, kekal dan abadi, dan Allah menafikan sifat yang bertentangan dengan sifat hidup (الحياة), yaitu kematian (الموت), mengatuk (سنة) ataupun tidur (نوم). Dengan adanya penafian terhadap sifat kematian (الموت), mengatuk (سنة) ataupun tidur (نوم) ini menunjukkan sifat hidup yang sempurna bagi Allah ﷻ dengan kesempurnaan yang mutlak, dan sangat berbeda dengan makhluk. Makhluk juga hidup, namun makhluk pasti mati, lelah, mengantuk dan tidur. Karena itu kesamaan nama sifat tidak memutlakan kesamaan dalam hikikat.

Allah ﷻ berfirman:
وَتَوَكَّلْ عَلَى الْحَيِّ الَّذِيْ لَا يَمُوْتُ

Dan bertawakallah kepada Allah yang hidup yang tidak mati (Al-Furqon: 58).

Dan dalam surat yang lain :
هُوَ الْاَوَّلُ وَالْاٰخِرُ
dialah yang awal dan yang akhir (Al-Hadid:3).

Dan dalam surat lain:
اَللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۚ اَلْحَيُّ الْقَيُّوْمُ ەۚ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَّلَا نَوْمٌۗ ,
Allah tiada illah yang berhak diibadahi selain Dia, yang hidup terus menerus mengurus (Makhluk-Nya), Tidak mengantuk dan tidak tidur (Al-Baqarah:255).

Demikian juga sifat Ilmu (العلم). Ilmu Allah ﷻ sempurna, mencakup segala sesuatu baik besar maupun kecil, dekat maupun jauh dan Allah tidaklah didahului dengan kebodohan, tidak ada kealpaan, sebagaimana Allah ﷻ berfirman pada surah Thoha ayat 52 :

قَالَ عِلْمُهَا عِنْدَ رَبِّيْ فِيْ كِتٰبٍۚ لَا يَضِلُّ رَبِّيْ وَلَا يَنْسَىۖ

Dia (Musa) menjawab, “Pengetahuan tentang itu ada pada Tuhanku, di dalam sebuah Kitab (Lauh Mahfuzh), Tuhanku tidak akan salah ataupun lupa.

Penafian sifat salah dan lupa pada Allah ﷻ menunjukkan kesempurnaan sifat Ilmu bagi Allah ﷻ, yaitu sempurnanya Ilmu Allah ﷻ tanpa ada sedikitpun salah dan lupa. Ini sangat berbeda dengan makhluk. Makhluk juga memiliki ilmu, namun makhluk diliputi dengan kesalahan dan lupa.


Allah ﷻ juga berfirman:

إِنَّ اللّٰهَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ,
Sungguh, Allah Maha Mengetahui segala sesuatu (Al-anfal:75).

Sifat Allah ﷻ القدرة juga kita fahami demikian. Kuasa Allah ﷻ sangat penuh dengan kesempurnaan, tanpa ada kelemahan, lelah ataupun capek.
Allah ﷻ berfirman:

وَمَا كَانَ اللّٰهُ لِيُعْجِزَهُ مِنْ شَيْءٍ فِى السَّمٰوٰتِ وَلَا فِى الْاَرْضِۗ اِنَّه كَانَ عَلِيْمًا قَدِيْرًا

Dan tidak ada sesuatu pun yang dapat melemahkan Allah baik di langit maupun di bumi. Sungguh, Dia Maha Mengetahui, lagi Mahakuasa (Faathir:44).

Menafikan sifat lemah bagi Allah ﷻ menunjukkan kesempurnaan sifat القدرة bagi Allah ﷻ, dengan kekuasaan yang sempurna.
Allah juga berfirman:

وَّاَنَّ اللّٰهَ قَدْ اَحَاطَ بِكُلِّ شَيْءٍ عِلْمًا لِتَعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ,
agar kamu mengetahui bahwa Allah Mahakuasa atas segala sesuatu, dan ilmu Allah benar-benar meliputi segala sesuatu (Ath-thalaq:12).

Dan Allah ﷻ juga berfirman :

وَلَقَدْ خَلَقْنَا السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا فِيْ سِتَّةِ اَيَّامٍۖ وَّمَا مَسَّنَا مِنْ لُّغُوْبٍ

Dan sungguh, Kami telah menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya dalam enam masa, dan Kami tidak merasa letih sedikit pun (Qaf : 38).


Referensi ;
Aqidah Tadmuriyyah (Syaikhul Islam ibnu Taimiyyah)
Taqrib Tadmuriyyah (Syaikh Muhammad bin Sholeh Utsaimin)
Syarah Aqidah Tadmuriyyah (Syaikh Muhammad bin Sholeh Utsaimin)

Suka
Komentar
Bagikan
Adhisaputra profile picture
Adhisaputra
11 w - Menerjemahkan

*Kaidah dalam memahami sifat-Sifat Allah* (bagian 1)
-------------------------------------
Adhi saputra, ST, MT, Lc


Tauhid adalah sesuatu yang sangat penting dalam kehidupan seorang muslim. Karena dengan tauhid inilah yang akan membedakan apakah seseorang itu muslim atau bukan. Lawan dari tauhid adalah syirik, sedangkan dosa syirik tidak akan Allah ﷻ ampuni kecuali pelakunya taubat sebelum wafat. Allah ﷻ berfirman :
إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَن يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَٰلِكَ لِمَن يَشَاءُ ۚ وَمَن يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدِ افْتَرَىٰ إِثْمًا عَظِيمًا
Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar (Q.S: An-Nisa’ 48).

Definisi tauhid secara syar’i adalah meng-esakan Allah ﷻ dari segala sesuatu yang dikhususkan bagi-Nya dalam rububiyyah, Uluhiyyah dan Nama-nama serta sifat-Nya (Asma’ wa shifat).
Semua ini terkumpul dalam kalam Nya dalam surat Maryam ayat 65 :
رَبُّ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا فَاعْبُدْهُ وَاصْطَبِرْ لِعِبَادَتِهٖۗ هَلْ تَعْلَمُ لَهٗ سَمِيًّا
Tuhan (yang menguasai) langit dan bumi dan apa-apa yang ada di antara keduanya, maka sembahlah Dia dan berteguh hatilah dalam beribadat kepada-Nya. Apakah kamu mengetahui ada seorang yang sama dengan Dia (yang patut disembah).
Salah satu dari tauhid ini adalah tauhid Asma’ wa shifat, yaitu mengesakan Allah ﷻ dari suatu apapun yang berkaitan dengan nama-nama dan sifat Nya.
Dalam menetapkan dan pemahaman sifat-sifat Allah ﷻ ini terdapat beberapa kelompok dan golongan-golongan yang berbeda satu dengan yang lainnya dan bahkan mereka menyimpang dari jalan para Rasul ﷺ dan orang-orang yang mengikuti mereka kecuali mereka yang Allah ﷻ beri petunjuk mengikuti jalan rasul-Nya ﷺ yaitu Ahlussunnah yang berada diatas metode dan pemahaman sahabat Nabi ﷺ .
Diantara mereka yang menyimpang tersebut ada yang melakukan (تمثيل yang disebut ممثلة) yaitu menetapkan sifat bagi Allah ﷻ seperti sifat makhluk. Mereka menyamakan sifat Allah dengan sifat makhluk, padahal Allah ﷻ tidak sama dengan makhluknya. Sebagaimana yang Allah firmankan dalam Surah Asy-syuara ayat 11,
لَيْسَ كَمِثْلِهٖ شَيْءٌ ۚوَهُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ
(Allah) Tidak ada suatu apapun yang serupa dengan dia, dan dia maha mendengar lagi maha melihat.

Pada ayat lain yaitu surah An-nahl ayat 74 Allah ﷻ berfirman :
فَلَا تَضْرِبُوْا لِلّٰهِ الْاَمْثَالَ
Maka janganlah kalian menyamakan / memisalkan Allah dengan segala sesuatunya.

Sedangkan kelompok lain ada yang menolak sifat-sifat Allah. Baik menolak sebagian, atau menolak keseluruhannya. Mereka mengingkari nama-nama Allah ﷻ yang Allah ﷻ sendiri menamakannya dengan nama tersebut, dan mereka juga menolak sifat-sifat Allahﷻ yang padahal Allah ﷻ sendiri yang menyifatinya dengan sifat tersebut.
Diantara golongan tersebut adalah mereka yang mengingkari sifat Allah kecuali beberapa sifat saja. Mereka hanya menetapkan beberapa sifat dan menolak sekian banyak sifat yang telah Allah ﷻ kabarkan dalam Al-Quran dan Nabi ﷺ kabarkan dalam Hadist. Kelompok ini hanya menetapkan tujuh sifat saja bagi Allah ﷻ, diantaranya sifat Maha Hidup (الحياة), Ilmu (العلم), Maha Berkuasa (القدرة), Maha Berkehendak (الإرادة), Maha Berbicara (الكلام), Maha Mendengar (السمع), dan Maha Melihat (البصر).
Syubhat-syubhat mereka diantaranya adalah mereka mengatakan jika menetepkan sifat yang lain selain sifat yang tujuh ini bagi Allah ﷻ maka akan menetapkan sifat tashbih bagi Allah seperti tamstil yaitu memisalkan atau menyerupakan Allah ﷻ dengan makhluk, dan tidaklah mereka menetapkan ini kecuali dengan akal mereka.
Sedangkan golongan lain dari golongan ini adalah menetapkan nama-nama Allah ﷻ dan mengingkari sifat-sifat Allah ﷻ. Mereka menjadikan nama-nama Allah ﷻ sebagai A’lam atau nama semata tanpa mengandung sifat, seperti Alim (عليم) tanpa ilmu, Qodir (قدير) tanpa qudrah / kekuasa, Sami’ (سميع) tanpa memiliki pendengaran dll.
Selain golongan diatas terdapat lagi golongan lain yang mengingkari seluruh sifat dan nama-nama Allah ﷺ. Mereka menolak semua-semua sifat-sifat Allah ﷻ, dengan mengatakan Allah bukanlah Ada, hidup, berilmu, berkuasa dll, karena menurut mereka ini semua adalah tashbih/penyerupaan dengan makhluk.
Sedangkan golongan yang mengikuti jalan Rasulullah ﷺ dan para sahabatnya dalam penetapan Asma’ dan Sifat Allah ini adalah mereka menetapkan apa yang Allah tetapkan mengenai Nama dan Sifat-Nya sebagaimana yang Allah ﷻ kabarkan melalui Kalamnya (Al-Quran) atau melalui lisan Rasul-Nya yang shohih dan menafikan apa-apa yang Allah ﷻ nafikan melalui Kalamnya (Al-Quran) atau melalui lisan Rasul-Nya yang shohih dengan kejujuran dan penuh keimanan tanpa ada tahrif (memalingkan makna), Ta’thil (menolak), Takyif (menanyakan bagaimana) dan Tamtsil (menyamakan dengan makhluk) ] من غير تحريف ولا تعطيل، من غير تكييف ولا تمثيل].

Referensi ;
Taqrib Tadmuriyyah (Syaikh Muhammad bin Sholeh Utsaimin)
Syarah Aqidah Tadmuriyyah (Syaikh Muhammad bin Sholeh Utsaimin)

Suka
Komentar
Bagikan
 Muat lebih banyak posting
    Info
  • 3 posting

  • Pria
    Info lebih lanjut
    Album 
    (0)
    Mengikuti 
    (1)
  • Pipit Ip
    pengikut 
    (2)
  • Rio Suwand
    Zico Putra
    Suka 
    (0)
    Grup 
    (0)
    Products for sale

© 2022 TR Jati Diri Bangsa (TRIAL)

Bahasa
  • English
  • Arabic
  • Indonesia

  • Tentang
  • Blog
  • Hubungi kami
  • Lagi
    • Kebijakan pribadi
    • Syarat Penggunaan

Batalkan pertemanan

Laporkan pengguna ini

Penting!

Anda telah mencolek Adhisaputra

Pangkas avatar Anda

avatar

© 2022 TR Jati Diri Bangsa (TRIAL)

  • Rumah
  • Tentang
  • Hubungi kami
  • Kebijakan pribadi
  • Syarat Penggunaan
  • Blog
Bahasa
  • English
  • Arabic
  • Indonesia

© 2022 TR Jati Diri Bangsa (TRIAL)

  • Rumah
  • Tentang
  • Hubungi kami
  • Kebijakan pribadi
  • Syarat Penggunaan
  • Blog
Bahasa
  • English
  • Arabic
  • Indonesia

Komentar berhasil dilaporkan.

Anda telah mencapai batas 5000 teman!

Kesalahan ukuran file: File melebihi batas yang diizinkan (92 MB) dan tidak dapat diunggah.

Tidak dapat mengunggah file: Jenis file ini tidak didukung.

Bagikan pos di grup

Bagikan ke halaman

Bagikan ke pengguna

To upload images, video, and audio you have to upgrade to pro member. Upgrade ke yang lebih baik

Sunting Penawaran

0%

Add tier








Pilih gambar
Delete your tier
Are you sure you want to delete this tier?

Ulasan

Pay By Wallet

Add New Address

Delete your address

Are you sure you want to delete this address?

Payment Alert

You are about to purchase the items, do you want to proceed?
Request a Refund